06 March 2009

Mirip Nasib Miris Lulusan Terbaik

DISKRIMINASI atau RESIKO???
(Kontroversi Penempatan Mahasiswa STIS Angkatan 46)


….Kriiiiing….
Bunga (bukan nama sebenarnya): Assalamu’alaikum…ibu?..

Ibu : Waalaikumsalam…da apa nduk?

Bunga : Anu bu..saya ditempatkan di Propinsi X

Ibu : What’s…apa nduk??...ya Allah Gusti jauh banget…katanya kamu masuk 20 besar jurusan…koq bisa???...

Bunga : Iya…provinsi-provinsi pilihanku udah penuh dimasukin putra daerah dan temen2 yang IPKnya di atasku…

Ibu : ya udah…yang sabar ya nduk…

Bunga :..iya bu…


Mungkin inilah salah satu potret pembicaraan telepon setelah penempatan ex mahasiswa STIS Angkatan 46 diumumkan pada hari Kamis, 8 Januari 2009. Hari yang ditunggu-tunggu dan dinantikan oleh semua Angkatan 46 telah tiba. Bahagia, suka, canda, tawa, tangis, kecewa, kesal, marah bercampur aduk pada hari tersebut.
Ironis memang, ketika ex mahasiswa STIS yang mengetahui akan adanya penempatan di seluruh pelosok Indonesia harus kecewa bahkan sampai menangis saat penempatan diumumkan. Perasaan yang dialami oleh sebagian Angkatan 46 yang berasal dari Jawa-Lampung yang merupakan wilayah tertutup untuk dipilih. Hal ini dipicu karena sebagian mahasiswa ditempatkan di daerah yang notabene bukan pilihannya (daerah kosong = sangat jarang sekali yang memilihnya karena dianggap sulit) terutama di wilayah timur.
Kebijakan utama dalam penempatan bahwa pilihan putra daerah (di luar Jawa-Lampung) selalu dituruti selama kuota memenuhi sangat merugikan Angkatan 46 asal Jawa-Lampung karena peluang mereka untuk memilih tempat yang baik menurut pilihannya menjadi sangat kecil. Apalagi hal ini diperparah dengan pemberitahuan kebijakan tersebut dilakukan setelah Angkatan 46 menentukan pilihan penempatan dengan berpijak pada kebijakan tahun lalu dimana IPK menjadi salah satu faktor penimbang penting dalam penentuan penempatan. Oleh karena itulah strategi Angkatan 46 dalam memilih penempatan banyak terjadi miss target sehingga mereka terpaksa mengisi daerah kosong.
Sebagai mahasiswa ikatan dinas yang sudah menandatangani SPID (Surat Perjanjian Ikatan Dinas) pasti sudah mengetahui resiko yang akan dihadapi bahwa nantinya akan ditempatkan di BPS seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi bukankah Angkatan 46 mempunyai hak untuk dapat memilih tempat yang menurutnya baik? tentu saja dengan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat menempati tempat sesuai pilihan mereka. Kriteria-kriteria tersebutlah yang nantinya menjadi kebijakan untuk kepegawaian menentukan penempatan.
Kemudian yang menjadi pertanyaan, Apakah kebijakan tahun ini kurang tepat ataukah memang sudah resiko mahasiswa ikatan dinas untuk ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia? Teman-teman Angkatan 46 yang dapat menilainya karena jawabannya akan sangat subjektif dan setiap orang akan berbeda menanggapinya. Akan tetapi yang perlu digarisbawahi bahwa jika kebijakan tersebut dilanjutkan untuk tahun-tahun mendatang maka akan membawa efek domino yang cukup besar bagi BPS.
Sebagian besar bahkan semua mahasiswa STIS memiliki tujuan utama belajar untuk menghindari DO (Drop Out), selain itu mereka berusaha meraih IPK yang baik dengan harapan akan mendapatkan wilayah penempatan yang lebih baik ketika memasuki dunia kerja nanti. Akan tetapi jika kebijakan ini terus diterapkan maka bukannya tidak mungkin sebagian mahasiswa yang:
  • berasal dari wilayah tertutup untuk dipilih akan berpikiran, ”kenapa saya harus belajar keras…yang penting tidak kena DO…toh nanti penempatan kemungkinan besar di daerah kosong…”
  • merupakan putra daerah akan berpikiran, “kenapa juga belajar rajin-rajin…nanti juga bakalan kembali ke daerahku…cukup tidak kena DO aja kan?!..”
hal inilah yang akan menjadikan kualitas mahasiswa STIS menurun karena kurangnya motivasi untuk belajar. Walaupun begitu kebijakan ini memiliki sisi positif dimana wilayah yang bersangkutan tidak akan kehilangan pegawai karena keinginan pindah yang sering dilakukan oleh pegawai terutama dari Jawa.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk meminimalisasi “jatuhnya air mata” ex mahasiswa STIS ketika penempatan diumumkan:
  1. Pemberitahuan kebijakan apa yang dipakai untuk menentukan penempatan sebelum mahasiswa menentukan pilihan penempatan.
  2. Pemberitahuan berapa jumlah formasi yang harus diisi pada tiap-tiap daerah pilihan kepada mahasiswa.
  3. Memupuk mental mahasiswa STIS agar siap menghadapi penempatan dimanapun selama perkuliahan di STIS.
Hal ini dilakukan agar mahasiswa STIS dapat memilih penempatan dengan strategi yang tepat dan siap dalam menghadapi penempatan.
Terakhir, kesemuanya itu tidaklah berarti tanpa adanya rasa syukur kita kepada-Nya. Jadi, teman-teman dimanapun kalian ditempatkan, yakinlah bahwa itu merupakan suatu rencana paling indah yang disiapkan-Nya untuk kita semua.Amien…Salam Angkatan 46.


Oleh: Yanuar Dwi Cristyawan

17 comments:

Anonymous said...

napa yanuar gak ngeblog aja?

Anonymous said...

meneketehe....tanya yanuar aja...

Anonymous said...

Kasian yah.. anak pinter-pinter kok pada "dibuang" ke daerah-daerah pelosok, padahal untuk kebutuhan di Jawa saja BPS masih banyak merekrut lulusan universitas umum.

Sangat tidak adil menurutku, harusnya BPS kasih dong kesempatan (setidaknya ada kuota tertentu, 25 atau 50 % misalnya) buat lulusan STIS untuk milih penempatan di Jawa. Toh mereka sudah bekerja keras buat lulus dari STIS.

Kalo begitu caranya, apakah di masa depan STIS masih diminati oleh alumni SMA kategori "KW 1) (kualitas nomer 1) seperti selama ini ???
Wallahu Alam

Salam,
Sigit K A
PT. PLN (Persero)

Anonymous said...

@atas
wah kalo gitu, BPS daerah ga berkembang dong bro

@azif
numpang lewat bro

Anonymous said...

Yang kasihan it yg cewek.tman sy ada yg dtmpatkan di aceh.pdhl wkt smp dan sma dia tergolong siswa yg jenius.klo laki2 sih ga masalah dtmpatkan dmana aj.itung2 keliling indonesia dbayari negara.qt jgn brpikir java oriented tp indonesia oriented krn trbukti pnyumbang gas alam,minyak bumi,batu bara,kelapa sawit trbesar dr luar jawa.klo cm brpkr djawa aj,indonesia ga akan maju.krn jawa dan luar jawa itu sbnrny slg melengkapi.jawa kuat di SDM,luarjawa kuat di SDA.jd orang jawa harusnya brbagi dlm mslh SDM.mash bnyk potensi diluarjawa yg blm trgali.cthny di riau bnyk transmigran yg dulunya miskin2 skrg udah bnyk yg kaya.dr hasil tanam sawit dan karet.

Anonymous said...

@nurafa01: kenapa harus cewek yang dikasihani? malah ada yang berpikiran knp di papua or daerah timur lainnya banyak cweknya, soalnya cewek akan lebih gampang pindah, mereka bisa aja ikut suami, sedangkan kalo cowok, lebih susah buat ikut istri...hanya pendapat ya...

Anonymous said...

Jangan sok idealis pengen ngembangin BPS luar jawa, kalo gaji kecil mana ada anak pinter yg mau masuk..

@nurafa01
iya, bener luar jawa banyak nyumbang SDA seperti minyak, gas dll.. tapi mereka kan digaji puluhan juta.

beda dong fren!!

Anonymous said...

@adiangga
Jangan sok idealis pengen ngembangin BPS luar jawa, kalo gaji kecil mana ada anak pinter yg mau masuk..

@nurafa01
iya, bener luar jawa banyak nyumbang SDA seperti minyak, gas dll.. tapi mereka kan digaji puluhan juta.

beda dong fren!!

Unknown said...

Ya tp masak anak stis yg jenius2 kalah sm transmigran jawa yg miskin krg pndidikan pula.para transmigran it skrg udah bnyk yg kaya dr hasil kebun.ato pdagang kue putu,pecel lele,seafood,nasi goreng yg jauh2 dr jawa hany utk jualan dluar jawa.dan mreka rata2 sukses.pdhl scr pndidikan mreka kalah.ktk dtanya mngapa mrk jauh2 dtg ksni.mreka brkata krn dluar jawa jrg ad yg jual pecel lele,seafood,nasi goreng ato bhkn kue putu.apalagi laki2,brpndidikan pula.klo cewek yg asal jawa sy tdk stuju dtmpatkn dluar jawa.apalg dlm islam cwek klo bpergian hrus ada mahromnya.hrusny cwek dtmpatkan kdaerah masing2.

Unknown said...

Bhkn scr modal mungkin tdk trlalu bsar. Bnyk yg dtg ke luar jawa awalnya cm kos dkontrakan murah,modal sdkt dan minjam teman.bank ga ad yg mau meminjamkan krn ga ad jaminan agunan(tp knp klo yg minjam it PNS dan org2 kaya pasti boleh y?dasar bank g prnh brpihak kpd rakyat kecil).tp mereka bs maju dg modal sgitu.saya yakin yg brpndidikan bs lbh maju dan lbh tabah dr mereka apalagi slm 4 thun sdh mengalami kerasnya jakarta.

Unknown said...

kenapa angkatan 46 ada yang penempatan di jawa?
apa hal yang "spesial"?

Anonymous said...

@andika: iya, ada yang di jawa, itu karena mereka berprestasi akademik dalam tanda kutip...

@nur ardi: tenang aja men, qta emang di didik untuk siap ditempatin dimana aja kok...yah walaupun dengan berat hati tapi kita harus tetep siap...cwo ato cwe sama aja, pan katanya emansipasi...lgian pendahulu2 kita aja bisa, kenapa kita tidak...

@anymous: tenang aja kita juga ga idealis mau mengembangkan bps luar jawa, tapi kan ga selalu money oriented...kalo buatku yang penting nyaman mau dimana aja juga oke lah...

@anymous: lgian siapa juga yang bilang kalo anak2 yang masuk STIS tuh KW1 dari tiap sekolahnya, menurutku bukan KW1 tapi mungkin lebih tepat kalo dibilang KW2 atau KW3

Qorii said...

Jadi takud msk STIS,, iia gara2 masalah penempatan kerja ntu..

Anonymous said...

hahhh apa-apaan ini

Anonymous said...

saya lagi nunggu pengumuman buat tahap 3 stis ni.
tapi org tua saya agak kecewa karena saya ga lulus stan malah lulus stis.
emg ap bedanya ya stan sm stis?
kayany stan lebih wah gitu daripada stis.
ktny gaji d stan ntar lbh gde drpd d stis.
aduuh.. sya kan udah mau stis dari dulu. malh dipusingkan dg hal ky gni :((

Sugeng said...

heheh, udah resiko mas, Negara membiayai STIS beserta seluruh unsurnya adalah untuk NKRI. kalo semua aunya di Jawa or Lampuang? kapan pembangunan Indoneisa akan merata??

yanuar said...

weh..ajib ngeshare jadi rame nie,,jadi begini sodara2,,inti dari tulisan saya ini bukanlah masalah mau tidak mau ke luar jawa atau ngembangin bps pelosok atau kota,,permasalahan timbul ketika "hak" yang notabene dmiliki lulusan STIS untuk memilih sesuai peminatan (dan sesuai ketentuan) tidak diberikan secara jelas dan harus meraba2..paragraf dua terakhir kan jelas banget permintaan kebijakan yang alhamdulillah sekarang udah diambil seperti quota jelas dan tentu saja pemberitahuan prioritas penempatan jelas..
yang kami minta cuma transparansi dan keadilan..menurut saya jika sudah transparan dan adil serta jelas aturan mutasinya gak ada masalah ditempatkan dimanapun..salam lemper..

Post a Comment

Template by : kendhin x-template.blogspot.com